tadrisipaftik.iainjember@gmail.com

Semnas Tadris IPA 2022 “Integrasi Pembelajaran Sains yang Berbasis Kearifan Lokal”

Home >Berita >Semnas Tadris IPA 2022 “Integrasi Pembelajaran Sains yang Berbasis Kearifan Lokal”
Diposting : Kamis, 15 Dec 2022, 10:31:46 | Dilihat : 109 kali
Semnas Tadris IPA 2022 “Integrasi Pembelajaran Sains yang Berbasis Kearifan Lokal”


Seminar nasional (semnas) diselenggarakan oleh program studi Tadris IPA tanggal 15 Oktober 2022. Kegiatan semnas dilakukan oleh semua prodi di bawah lingkungan FTIK setiap tahunnya, termasuk prodi Tadris IPA. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan semnas ini adalah “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”. Tema ini didasari dari rumusan visi prodi yaitu Menjadi Penyelenggara Pendidikan IPA yang berlandaskan Integrasi Ilmu, Keislaman, dan Kearifan Lokal.

Nara sumber dalam semnas kali ini adalah salah satu dosen FMIPA -Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Taiwan. Beliau adalah Bapak Beni Setiawan, Ph.D. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa setiap daerah memiliki budaya khas sendiri, yang berasal dari pengetahuan lokal masyarakat tersebut. Dimana, pengetahuan tersebut berasal dari hasil olahan pemikiran yang diadaptasikan dengan lingkungannya.  Lebih lanjut beliau menyatakan “keragaman bentuk budaya di Indonesia menjadi kekayaan bagi bangsa Indonesia tentang keragaman pengetahuan asli masyarakat Indonesia untuk mengolah lingkungannya dan untuk bertahan hidup”. Tentu ini menjadi hal yang menguntungkan jika dikaji dalam ranah kajian etnosains.

Etnosains merupakan bidang kajian ilmu yang mendeskripsikan system pengetahuan asli masyarakat (indigenous knowledge/science) ke dalam bentuk pengetahuan/ sains ilmiah. Salah satu contohnya bagaimana masyarakat menggunakan kunyit untuk meredakan penyakit demam/ panas/ sakit perut. Hal ini dipercaya dan dilakukan secara turun temurun bahwa kunyit menjadi obat penurun panas dan perut kembung. Dalam penjelasan ilmiah, tentu ini dibuktikan dengan kandungan dari kunyit itu sendiri yang memiliki kandungan senyawa kurkumin. Senyawa kurkumin ini memiliki gugus hidroksil, sehingga dapat menteralkan asam lambung. Konsep inilah yang dijelaskan dalam kajian etnosains tentang pengkonversian antara pengetahuan masyarakat terhadap pengetahuan ilmiah sehingga terbentuk “cross bonding”.

Kelebihan yang didapat dan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran sains berbasis kearifan lokal adalah siswa dapat menghormati dan menghargai pengetahuan asli mereka sehingga belajar bagaimana mentransfer nilai-nilai luhur melalui pembelajaran sains di sekolah serta siswa dapat meningkatkan motivasi dan fokus belajar siswa itu sendiri. (Rafiatul Hasanah)

Download Materi Semnas 

 

Berita Terbaru

The 2nd Annual Conference of Islamic Education (ACIE) 2023 Kembali Digelar, Delegasi Dari 3 Benua Ikut Berpartisipasi
17 Nov 2023By oprtadrisipa
UIN KHAS Jember MoU dengan Eakkapa Sasanawich Islamic School Krabi Thailand
17 Nov 2023By oprtadrisipa
Terapkan MBKM, FTIK UIN KHAS lepas 59 mahasiswa Program Asistensi Mengajar dan Asistensi Manajerial hingga ke Thailand
17 Nov 2023By oprtadrisipa

Agenda

Informasi Terbaru

Belum ada Informasi Terbaru

Lowongan

;