Dosen Tadris IPA Menjadi Narasumber dalam Pelatihan Penulisan Ilmiah dan Kreatif Berbasis AI di Yayasan Nuris Jember
Senin, 18 November 2024, Dinar Maftukh Fajar, M.PFis., dosen Program Studi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Ilmiah dan Kreatif Berbasis Artificial Intelligence (AI) yang diselenggarakan di Yayasan Nurul Islam (Nuris) Jember. Bertempat di Laboratorium Komputer 8, pelatihan ini diikuti oleh 30 siswa-siswi yang tergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan m-sains.
Dalam pelatihan ini, Dinar Maftukh Fajar menyampaikan materi komprehensif terkait peluang dan tantangan AI dalam penulisan ilmiah. Narasumber menekankan bagaimana AI dapat mempercepat proses penulisan sekaligus mengingatkan peserta akan pentingnya bersikap kritis terhadap hasil AI, terutama untuk memastikan keakuratan dan keaslian konten.
Selain itu, peserta juga diajak untuk melakukan praktik pembuatan berita berbasis AI menggunakan platform seperti ChatGPT dan Gemini. Sesi ini bertujuan untuk memperkenalkan cara memanfaatkan AI dalam menulis berita yang informatif dan menarik. Tak hanya itu, narasumber juga memberikan panduan untuk mengembangkan ide penelitian ilmiah yang relevan dan memiliki daya tarik tinggi di mata juri lomba karya ilmiah.
Sesi praktik berlangsung dinamis, dengan peserta secara aktif mencoba berbagai teknik prompt engineering, yaitu metode untuk menyusun instruksi atau perintah agar AI menghasilkan output yang optimal. Para siswa terlihat antusias berdiskusi dan berkreasi, menghasilkan ide-ide penelitian yang unik sesuai tema yang mereka minati.
Pelatihan ini merupakan bagian dari langkah awal kerjasama pengabdian masyarakat antara Program Studi Tadris IPA dan Yayasan Nurul Islam Jember. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam mendukung pengembangan literasi ilmiah dan teknologi di kalangan pelajar.
Program Studi Tadris IPA merasa bangga dapat berkontribusi dalam mendukung generasi muda menghadapi tantangan literasi ilmiah di era digital melalui program-program inovatif seperti ini.